Nyambung postingan soal sakit gejala paratyphus, jadi setelah obat-obat bagong itu habis, nafsu makan saya masih bagus, sangat bagus malah. Sampai suatu ketika, waktu itu hari Sabtu, ini mulut serasa tidak mau berhenti mengunyah, karena rasanya perut ini nggak pernah terkenyangkan. Makaaan terus kerjaannya. Sampai-sampai malam harinya perut saya sakit, terus bagian kanan perut saya juga sakit (entah itu ginjal atau malah ulu hati, saya nggak begitu ngerti anatomi tubuh). Saya pikir karena kurang minum air putih, jadi saya minum air putih banyak-banyak. Agak baikan, tapi sedikit, jadi itu sakit masih ada. Anehnya, sore harinya waktu mandi bagian perut ke atas dan kedua tangan terasa sakit. Ah, penyakit apa pula ini. Tapi alhamdulillah, hari minggunya perut saya sudah tidak sakit. Tapi, siangnya rasa pusing kembali melanda kepala saya. Dan, seminggu berikutnya betul-betul penderitaan buat saya, dengan volume pekerjaan tinggi (yeah, meskipun yang sanggup dikerjakan tidak sebanyak yang harus dikerjakan, sampai-sampai sering disindir ama bos, hehe...), ditambah kepala yang selalu nyut-nyutan entah karena apa. Padahal sarapan udah, ngemil jalan terus, tapi kepala ini terus saja sakit. Akhirnya sabtu kemarin, bareng Ibu, ke dokter deket rumah. Tapi dokter nggak berani periksa karena tubuh saya sudah pernah dimasuki obat, resep dari dokter yang pertama. Kemudian dokter merekomendasikan untuk cek darah. Tapi karena lab sudah tutup, terpaksa cek darahnya baru bisa dilakukan hari Senin, means di pekalongan, means hari ini. Yeah, kita tunggu saja...
No comments:
Post a Comment